Moin Moin! 👋🏼🇩🇪

Memasuki dunia perguruan tinggi bukan hanya soal mengejar capaian akademik, tetapi juga tentang membentuk karakter serta membangun budaya komunikasi yang etis dan bertanggung jawab. Sebagai bagian dari orientasi mahasiswa baru tahun 2025, Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman mengadakan kegiatan sosialisasi bertajuk “Etika Berkomunikasi di Kampus” bersama Prof. Dr. Juliaans E.R. Marantika, M.Pd. Melalui kegiatan ini, mahasiswa diajak memahami bagaimana berkomunikasi secara tepat dalam lingkungan akademik yang beragam dan dinamis.

Dalam paparannya, Prof. Juliaans menggarisbawahi bahwa komunikasi yang baik merupakan fondasi penting bagi terciptanya interaksi yang harmonis di kampus—baik antara mahasiswa dan dosen, sesama mahasiswa, maupun dengan tenaga kependidikan. Etika dalam menyampaikan pendapat, memilih kata yang sesuai, menunjukkan sikap saling menghormati, serta bertanggung jawab dalam penggunaan media digital menjadi poin-poin penting yang dibahas secara mendalam. Semua ini menjadi bekal utama dalam menciptakan iklim akademik yang sehat dan kolaboratif.

Prof. Juliaans juga mengangkat sejumlah situasi konkret yang kerap ditemui di lingkungan kampus, seperti penyampaian pesan yang kurang tepat kepada dosen, komunikasi dalam kerja kelompok, serta etika dalam menggunakan media sosial sebagai sarana komunikasi informal. Dengan pendekatan yang dialogis dan partisipatif, mahasiswa didorong untuk turut aktif menyampaikan pengalaman dan pendapat mereka, sehingga sesi sosialisasi terasa lebih hidup dan kontekstual.

Kegiatan ini menjadi pijakan awal bagi mahasiswa baru dalam memahami peran penting etika komunikasi di dunia pendidikan tinggi. Harapannya, melalui pemahaman ini, mahasiswa tidak hanya berkembang dalam aspek akademik, tetapi juga tumbuh sebagai pribadi yang bijak, santun, dan mampu menjaga hubungan interpersonal yang sehat. Komunikasi yang beretika adalah cerminan integritas diri dan bagian dari kontribusi nyata terhadap citra positif institusi tempat kita menimba ilmu.