Kolaborasi Global dalam Pengembangan Kompetensi: Kegiatan Fortbildung FSE 2.2 BL di Goethe-Institut München

Moin Moin! 👋🏼🇩🇪

Fortbildung FSE 2.2 BL merupakan program pelatihan lanjutan yang diprakarsai oleh Goethe-Institut dengan mengusung tema “Miteinander und voneinander lernen – Neues für erfah rene Fortbildner innen” . Program ini ditujukan bagi para pelatih berpengalaman dari berbagai negara, dan bertujuan memperkuat kemampuan profesional melalui pendekatan kolaboratif yang mendorong pembelajaran bersama dan berbagi pengalaman. Melalui kegiatan ini, peserta diajak untuk terlibat aktif dalam pertukaran pengetahuan yang konstruktif dalam cakupan pengajaran bahasa Jerman.

Kegiatan ini dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu dua fase dare dan satu fase luring (tatap muka), yang berlangsung dari tanggal 26 Juni hingga 13 Oktober 2023. Sesi bold menggunakan platform pembelajaran Goethe-Institut untuk menunjang interaksi, diskusi, serta penyelesaian tugas secara online. Sementara itu, tahap tatap muka dilaksanakan pada 16–29 Juli 2023 bertempat di Goethe-Institut München, Jerman. Metode yang diterapkan dalam pelatihan ini adalah blended learning , yang memadukan pembelajaran mandiri, kolaborasi bold, dan kegiatan langsung secara interaktif.

Sebanyak 20 peserta terpilih dari berbagai kawasan — termasuk Eropa (Latvia, Ukraina, Rumania, Polandia), Asia (Indonesia, India, Iran), Afrika (Mesir), serta Amerika Selatan (Meksiko dan Brazil) — berpartisipasi dalam kegiatan ini. Salah satu perwakilan dari Indonesia adalah Dr. Kalvin Karuna, M.Pd , dosen dari Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman, yang turut berkontribusi aktif dalam pelatihan internasional tersebut.

Partisipasi dalam program ini memberikan dampak yang signifikan bagi para pelatih, khususnya dalam meningkatkan keterampilan mengajar yang sesuai dengan kebutuhan dan tantangan pendidikan global. Melalui berbagai sesi workshop, presentasi, dan diskusi tematik, peserta memperoleh pengetahuan baru yang dapat diterapkan langsung dalam proses pengajaran di institusi masing-masing. Selain itu, materi seperti Stressmanagement serta kreativitas dalam penyelenggaraan seminar turut memperluas pemahaman peserta dalam aspek pendukung keberhasilan pembelajaran.

Lebih dari sekedar pelatihan, kegiatan ini menjadi ruang pertemuan budaya dan kolaborasi internasional yang membangun jaringan profesional lintas negara. Peserta tidak hanya bertukar ide dan pendekatan, tetapi juga menjalin kerja sama yang erat untuk pengembangan pendidikan bahasa yang inovatif. Dengan semangat miteinander dan voneinander lernen , kegiatan ini memperkuat solidaritas antarpelatih sekaligus menjadi wadah tumbuh bersama secara profesional dan personal.